Kamis, 04 Oktober 2012

Mertuaku Haus Seks

Cerita dewasa ini mengisahkan seorang mertua yang haus akan seks berikut cerita dewasa seksi lengkapnya ya, nanti Dendy tunggu dirumah! trrrk, ku tutup gagang telpon dirumah itu Sabtu dibulan November, setahun lalu.Sudah dua hari ini aku bermalam di rumah Mama Wiwiek, mertuaku, tak jauh dari Plaza Jembatan Merah, Surabaya. Aku dan isteriku, Rima, sebenarnya tinggal di Malang berdekatan dengan rumah orang tuaku. Sudah dua hari ini aku membereskan isi rumah, dua bulan sebelumnya, Ibu Mertuaku sudah menempati rumah barunya di Jakarta. Kedatangannya ke Surabaya untuk untuk mengatur pengiriman barang-barang yang masih ada dirumah ini. Kurang lebih dua bulan ini rumah ini kosong. Kunci hanya dititipkan saja ke tetangga sebelah. Mertuaku Sexy datang sendiri karena papa Toni, suaminya sudah 6 bulan dinas di malaysia.
Usia Ibu Mertuaku Wiwiek 46 tahun genap di tahun 2002 ini. Parasnya cantik,secantik isteriku. Kulitnya lebih putih ketimbang isteriku. Rima, isteriku,lebih mirip dengan Papa Toni yang kulitnya sawo matang. Walau sudah separuhbaya, penampilan Ibu Mertuaku Wiwiek tak kalah dengan gadis belia, pun jika dibandingkan dengan anak-anak baru gede (ABG). Nafkah yang cukup dari suaminya digunakannya dengan leluasa untuk merawat diri. Dia rutin pergi ke salon, senam aerobic dan pernak-pernik urusan kecantikan.

Kira-kira jam 11.30 Dia tiba dirumah, diantar taxi dari bandara. Seperti biasa, pertama kali kucium tangannya, tanda hormatku.Singkat cerita, setelah makan siang, satu hari itu kita mengepak barang-barang yang akan di kirim ke Jakarta, dibantu oleh Tante Rina,tetangga sebelah dan dua orang anak gadisnya. Setelah ketiganya pamit.Tinggalah aku dan Dia .Den, tolong ditelpon lagi ya yang mau ngangkat barang-barang ini ujar Dia menyuruhku menelpon perusahaan jasa pindahan.

Karena kelelahan seharian membereskan barang-barang, Dia mengambil bantal lalu tidur-tiduran dengan hanya beralaskan tikar, karena semua isi rumah sudah dirapihkan. Karena kegerahan, Dia mengganti kaos dan celana jeansnya dengan daster tidurnya. Aku hanya menunduk dan mencuri-curi pandang saat Dia mengganti pakaiannya dihadapanku. Akupun dengan serta merta melihat tubuhnya. Tubuh yang terawat.Selesai mengenakan daster. Ia kembali membaringkan tubuhnya ditikarsambil memejamkan mata.

Aku duduk di tikar yang sama sambil membaca koran. Mataku sebenarnya tak tertuju pada berita koran. Saat itu terlihat dihadapanku, sesosok perempuan cantik dengan tubuh yang bahenol. Belahan dadanya terlihat jelas.Puting payudaranya menyembul.Agaknya tidurnya tidak nyenyak. Ia kerap memutar balikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Dasternya pun tersingkap. Terlihat jelas oleh kupaha mulusnya.Aku sama tak kuasa menahan gejolak birahi. Aku sepenuhnya sadar bahwa wanita ini adalah Ibu Mertuaku. Sebagai laki-laki normal, birahiku mendidih. Mataku terus mengikuti gerak tubuhnya . Sambil sesekali kututupi dengan koran, takut jika kelakuanku tertangkap basah olehnya.

Kuperhatikan terus tubuh molek dan bahenol itu. Kemaluanku sudah mengeras. Karena tak tahan, kuletakkan koran yang memang tidak kubaca. Segeraaku ke kamar mandi. Niatku, hanya satu. Onani! Sungguh tak tahan lagi aku menahan gejolak nafsu.Baru sekitar empat menit aku mainkan penisku. Aku terkejut!!! Kreepp,pintu kamar mandi terbuka. Ibu Mertuaku ! Pintu kamar mandi tak kukunci. Sambil memegang penisku aku menundukkan badan karena malu.Den, sedang apa kamu? ujar Dia sambil tersenyum.Mmm, ini Mah, nggak, anu jawabku, kehabisan kata.Ya ampun Den, baru 2 hari nggak kumpul sama Rima, sudah segitunya timpal Dia sambil terus memandangi penisku.Suasana hening. Aku terdiam. Secepatnya ku kenakan celana pendekku.Mama mau pakai toilet? Tanyaku memecah kebisuan.Iya, mama mau buang air kecil jawabnya dengan tetap tersenyum.Aku keluar kamar mandi.

Tak lama dia keluar juga. Tapi kali ini, ku lihat dia sudah tak mengenakan BH.Jelas terlihat, karena daster yang dipakainya bisa dibilang, sangat tipis, menembus ke kulit payudaranya.Yang aku tahu, wanita biasa melepaskan BH nya jika hendak tidur,karena merasa sesak dan tak nyaman. Rima, isteri ku, sangat sering melepaskan BH jika hendak tidur malam.

Dia kembali merebahkan tubuhnya di atas tikar. Kali ini,sepertinya dia sengaja menyibakkan dasternya dengan sedikit menaikkan lututnya.Tangannya diletakkan diatas payudaranya. Bagiku pada saat itu, itu merupakan isyarat seorang wanita setengah umur yang rindu belaian tangan laki-laki. Dipikiranku, Diasedang menggodaku!

Karena gelap mata. Karena onani tak tuntas. Karena penis ku tak bisadiajak berunding. Kulepas celanaku. Tanganku dengan cepat menelanjangi celana dalam Mertua ku. Secepat cahaya kukangkangkan pehanya.Kutindih.Kutancapkan penisku kelubang vaginanya. Aku benar-benar sudah matagelap ingin melampiaskan birahiku.Diaterkejut bukan kepalang. Tak sampai satu 30 detik, diasudah merasakan penisku menghujam vaginanya.Dendy, apa ini? ucap Diadengan nada pelan, namun denganmata yang membelalak.Aku tak menjawab, penisku terus ku tekan hingga benar-benar masuk,pol, ke rongga vaginanya.Mmmaaa sich, tidurnya sembarangan ucapku sambil menaikturunkan pinggangku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar